Kehidupan rumah tangga selebritas seringkali tampak sempurna dari luar: penuh senyuman, keluarga harmonis, dan segala kemewahan. Namun di balik layar, cerita mereka juga penuh dinamika dan emosi yang manusiawi. Salah satu kisah yang belakangan mencuri perhatian datang dari pasangan Siti Badriah dan suaminya, Krisjiana Baharudin. Setelah menyambut kelahiran anak kedua mereka, rumah tangga mereka kembali ramai — bukan karena konflik rumah tangga, melainkan karena reaksi anak pertama mereka yang mendadak jadi mudah marah dan cemburuan.
Dalam wawancara beberapa waktu lalu, Krisjiana dengan jujur mengakui bahwa ia sempat dibuat “pusing tujuh keliling” menghadapi tingkah laku sang buah hati yang kini harus berbagi perhatian dengan adiknya. Cerita ini menggugah banyak orang tua muda di luar sana yang mungkin sedang mengalami hal serupa: bagaimana menghadapi anak pertama yang cemburu ketika adiknya lahir?
Perjalanan Cinta Siti Badriah dan Krisjiana Baharudin
Dari Teman Jadi Pasangan Hidup
Siti Badriah, penyanyi dangdut yang melejit lewat lagu “Lagi Syantik”, menikah dengan aktor dan presenter tampan Krisjiana Baharudin pada 25 Juli 2019. Hubungan mereka dikenal publik sebagai hubungan yang hangat, penuh canda, dan sangat terbuka. Keduanya sering membagikan keseharian mereka melalui media sosial, baik momen romantis maupun kegiatan keluarga.
Kebersamaan mereka semakin lengkap Siti Badriah saat pada 18 Maret 2022, mereka dikaruniai anak pertama, seorang putri bernama Xarena Zenata Denallie Baharudin, yang akrab dipanggil Xarena.
Kehadiran Adik yang Mengubah Dinamika
Pada awal 2024, Siti dan Krisjiana kembali dikaruniai seorang anak. Kelahiran adik bagi Xarena menjadi momen penuh syukur sekaligus awal dari perubahan besar dalam kehidupan rumah tangga mereka. Meskipun penuh cinta dan persiapan, pasangan ini tidak menyangka bahwa Xarena akan menunjukkan rasa cemburu yang cukup intens terhadap adiknya.
Anak Pertama dan Rasa Cemburu: Reaksi yang Manusiawi
Tanda-Tanda Cemburu yang Muncul
Menurut penuturan Krisjiana dalam beberapa wawancara dan unggahan media sosialnya, Xarena yang biasanya ceria dan aktif mendadak berubah menjadi lebih sensitif. Ia mulai sering marah, menangis tanpa alasan jelas, bahkan beberapa kali menolak didekati oleh ibunya saat sang adik digendong. Hal ini cukup mengagetkan bagi mereka, apalagi mengingat betapa antusiasnya Xarena saat awal mengetahui akan punya adik.
Beberapa tanda cemburu yang muncul antara lain:
- Menarik perhatian orang tua Siti Badriah secara berlebihan
- Sengaja berulah atau membuat masalah kecil
- Menolak berbagi mainan atau ruang dengan adik
- Minta digendong saat sang adik juga digendong
Krisjiana: “Saya Jadi Harus Bagi Diri Dua Kali Lebih Kuat”
Dalam wawancara eksklusif bersama sebuah media hiburan, Krisjiana menceritakan bahwa ia mencoba memahami kondisi emosi putrinya. “Awalnya saya pikir dia hanya capek. Tapi lama-lama saya sadar, dia merasa kehilangan perhatian. Saya jadi harus bagi diri dua kali lebih kuat — satu untuk bayi, satu untuk kakaknya yang lagi berusaha beradaptasi.”
Sebagai ayah, ia mengaku sempat merasa Siti Badriah bersalah. Ia takut terlalu fokus pada bayi dan lupa bahwa Xarena juga butuh validasi emosional. “Pusing sih pasti, tapi saya belajar. Jadi sekarang saya sengaja bikin waktu khusus buat Xarena. Biar dia tetap merasa spesial,” tuturnya.
Perspektif Psikologi Anak: Mengapa Anak Pertama Bisa Cemburu?
Rasa Aman yang Terganggu
Menurut banyak psikolog anak, reaksi cemburu dari anak pertama saat kelahiran adik adalah hal yang normal dan umum terjadi. Anak pertama yang selama ini menjadi pusat perhatian, merasa bahwa posisi “eksklusif”-nya tergantikan. Ini bukan berarti ia tidak sayang pada adiknya, tetapi lebih karena ia merasa kehilangan zona aman yang selama ini ia miliki.
Dalam hal ini, perhatian yang berpindah, perubahan rutinitas, serta suara tangisan adik yang terus-menerus dapat memicu rasa cemas dan cemburu.
Tahapan Perkembangan Emosi
Usia anak juga berperan besar. Di usia 2–4 tahun, anak sedang membentuk konsep identitas dan rasa kepemilikan. Mereka mulai memahami perbedaan “aku dan orang lain”, tetapi belum sepenuhnya bisa mengelola emosi kompleks seperti kecemburuan atau ketakutan kehilangan kasih sayang.
Menurut Psikolog Klinis Anak, Dr. Rahmawati Setia, M.Psi, “Kecemburuan ini bisa muncul dalam bentuk tantrum, diam mendadak, atau bahkan agresif terhadap adiknya. Bukan karena benci, tetapi karena ia ingin dipahami.”
Upaya Krisjiana dan Siti Badriah untuk Merangkul Si Kakak
Melibatkan Anak Pertama dalam Perawatan Adik
Salah satu cara yang dilakukan pasangan ini adalah dengan mengajak Xarena untuk ikut merawat sang adik. Misalnya, menyuruh Xarena membantu mengambilkan popok, ikut bernyanyi saat sang adik menangis, atau membacakan buku cerita bersama.
Tujuannya adalah agar Xarena merasa dirinya masih penting, dan kehadiran adiknya bukan pengganti dirinya, melainkan bagian baru dari petualangan keluarga mereka.
Quality Time Tanpa Adik
“Kalau adiknya tidur, saya sengaja ajak dia main. Entah main puzzle, gambar, atau cuma cerita-cerita di tempat tidur,” ungkap Krisjiana. Ia percaya bahwa waktu-waktu eksklusif seperti itu penting untuk menjaga koneksi emosional antara ayah dan anak.
Siti pun melakukan hal serupa. Meski Siti Badriah ia baru melahirkan dan sedang dalam masa pemulihan, ia tetap meluangkan waktu untuk memeluk, mencium, dan bermain dengan Xarena, agar si kakak merasa dicintai seperti sebelumnya.
Respons Netizen dan Dukungan Sesama Orang Tua
Komentar Positif dari Pengikut Media Sosial
Unggahan-unggahan Krisjiana dan Siti tentang interaksi anak-anak mereka mendapat banyak tanggapan positif dari netizen. Banyak yang memberikan semangat dan berbagi pengalaman serupa. Ada pula yang menyarankan metode pengasuhan alternatif atau membagikan tips sederhana yang mereka rasa berhasil.
Beberapa komentar yang muncul misalnya:
- “Kakak aku dulu juga gitu banget pas punya adik. Sabar ya, Mas Kris. Nanti juga terbiasa.”
- “Masya Allah, gemes banget Xarena. Cemburu tandanya dia sayang dan butuh diperhatiin.”
- “Aku juga lagi ngalamin hal yang sama. Makasih sudah sharing, jadi ngerasa gak sendiri.”
Dukungan Komunitas Parenting
Pasangan ini juga didukung oleh Siti Badriah komunitas parenting di media sosial, termasuk beberapa forum ibu-ibu selebritas yang sering membahas topik serupa. Isu “sibling rivalry” atau kecemburuan saudara memang menjadi perhatian besar dalam dunia parenting modern.
Tips Menghadapi Anak yang Cemburu Saat Punya Adik
1. Validasi Perasaannya
Jangan pernah mengecilkan perasaan anak. Kalimat seperti “Ah, kamu jangan cemburu dong” hanya akan membuat mereka merasa bersalah atas perasaan alami mereka. Lebih baik katakan, “Kakak sedih ya? Mama paham, sini peluk dulu.”
2. Buat Anak Merasa Dilibatkan
Buat anak merasa punya peran dalam keberadaan adiknya. Biarkan mereka merasa seperti “kakak pelindung” atau “asisten kecil”. Hal ini memperkuat rasa tanggung jawab dan menurunkan rasa cemburu.
3. Adakan Waktu Khusus untuk Si Kakak
Minimal 10–20 menit sehari, sediakan Siti Badriah waktu eksklusif untuk kakak tanpa gangguan adik atau gadget. Ini membuatnya merasa tetap spesial.
4. Jangan Bandingkan
Kalimat seperti “Adik aja gak rewel kok” bisa menjadi pemicu kecemburuan. Fokus pada apresiasi terhadap kakak, bukan membandingkan dengan adik.
5. Bersabar dan Konsisten
Adaptasi butuh waktu. Tidak bisa instan. Yang penting orang tua konsisten dalam menunjukkan kasih sayang dan menciptakan lingkungan yang aman bagi semua anak.
Masa Transisi yang Indah Jika Dijalani Bersama
Tumbuh sebagai Keluarga
Setiap fase dalam keluarga membawa tantangan dan keindahannya sendiri. Cemburu, marah, menangis — semua itu bagian dari perjalanan emosi anak-anak dalam menghadapi perubahan. Yang terpenting adalah kehadiran orang tua yang siap mendampingi, bukan menghakimi.
Pasangan Siti Badriah dan Krisjiana telah Siti Badriah menunjukkan bahwa keterbukaan, komunikasi, dan empati adalah kunci untuk menghadapi fase ini dengan kepala dingin dan hati yang lapang. Mereka tak malu mengakui rasa bingung atau lelah, namun juga menunjukkan ketulusan dalam mengasuh dua anak mereka.
Menjadi Inspirasi untuk Keluarga Muda
Kisah ini menjadi pengingat bahwa selebritas pun merasakan dilema yang sama dengan masyarakat umum. Bahwa di balik sorotan kamera, mereka juga berjuang, bertumbuh, dan belajar — sama seperti kita.