Samsung Galaxy S25 Ultra 200MP: 3 Fitur AI Kamera yang Wajib Kamu Coba!

Pernah bertanya-tanya apakah megapiksel besar benar-benar membuat foto smartphone sehari-hari lebih baik? Artikel ini mulai dari pertanyaan itu untuk mengecek klaim dan kenyataan di lapangan.
Kami meninjau flagship ini sebagai device dengan sistem kamera yang berfokus pada AI. Bukan hanya soal angka, melainkan pemrosesan yang membuat hasil lebih konsisten di banyak kondisi.
Di sini kamu akan menemukan tiga fitur AI kamera yang perlu dicoba, plus uji foto siang dan malam, uji zoom, dan review video untuk kreator. Kami juga jelaskan trade-off antara mode 50MP dan 200MP serta perbedaan karakter Photo vs Night.
Review ini bersifat informasional dan berbasis pengalaman nyata. Fokusnya pada kualitas hasil, workflow harian, dan kapan fitur terasa berguna atau sekadar gimmick.
Siap menggali tiga fitur AI yang bukan sekadar filter, melainkan alat untuk warna, detail, low light lebih stabil, dan workflow video lebih fleksibel?
Ringkasan Utama
- Artikel fokus pada tiga fitur AI kamera wajib coba untuk pengguna harian dan kreator.
- Penekanan pada pemrosesan AI, bukan semata megapiksel.
- Termasuk uji foto siang, malam, zoom, dan review video.
- Ada trade-off antara mode 50MP vs 200MP yang perlu dipahami.
- Tujuan: membantu pembaca memaksimalkan fitur tanpa ribet.
Gambaran singkat kamera Galaxy S25 Ultra untuk foto dan video harian
Sekilas tentang setup lensa dan antarmuka supaya kamu cepat paham kapan pakai tiap lensa dalam kegiatan sehari-hari.
Konfigurasi kamera dan peran tiap lensa
Konfigurasi resmi menghadirkan lensa utama 200 MP wide-angle dengan 2x Optical Quality Zoom, ultrawide 50 MP, telephoto 5x 50 MP (10x Optical Quality Zoom), telephoto 3x 10 MP, serta front camera 12 MP.
Secara praktis:
- lensa utama jadi workhorse untuk detail dan dynamic range;
- ultrawide 50 MP berguna untuk landscape, macro, dan pilihan full-res;
- telephoto 3x/5x ideal untuk potret dan subjek jauh;
- kamera depan 12 MP dengan autofocus membuat selfie dan vlogging lebih andal.
Perubahan paling terasa: sensor ultrawide dan One UI 7
Upgrade terbesar tahun ini adalah ultrawide yang kini memakai sensor ISOCELL JN3 50 MP. Hasilnya, detail di sudut frame lebih tajam dan ada opsi crop full-res.
One UI 7 mengubah tata letak aplikasi kamera: carousel mode dipindah ke bawah, extra modes tak lagi menutupi viewfinder, dan kontrol Pro dibuat lebih rapi. Perubahan kecil ini mempercepat aksi saat buru-buru dan mengurangi salah tekan saat focus.
Setelah memahami setup ini, selanjutnya kita bahas daya tarik 200MP dan kemampuan zoom secara realistis.
Samsung Galaxy S25 Ultra 200MP dan daya tariknya untuk pecinta fotografi mobile
Angka megapiksel besar terlihat menggiurkan, tapi bagaimana ini berlaku di dunia nyata? Secara teori, resolusi 200MP memberi ruang crop luas dan menangkap tekstur halus yang berguna untuk cetak besar atau cropping ekstrem.
Namun uji lapangan menunjukkan mode 50MP sering memberi ketajaman yang lebih konsisten serta file yang lebih praktis untuk editing sehari-hari. Di banyak kondisi, hasil pada level pixel 200MP terasa lebih lembut akibat proses demosaicing dan penghalusan.
200MP vs 50MP dan pilihan resolusi
Panduan singkat: gunakan 12MP default untuk shots cepat dan ukuran file kecil. Pilih 50MP bila ingin detail lebih tajam tanpa komplikasi.
200MP masuk akal saat cahaya sangat baik, subjek statis, dan niat melakukan cropping besar. Untuk portrait ringan atau foto jalanan, 2x dari lensa utama—berlabel optical quality—sering mendekati detail 1x di 50MP dan lebih praktis.
Zoom jauh dan ekspektasi realistis
Zoom 10x masih usable untuk menangkap momen, tapi terlihat diproses: ada kombinasi upscaling, sharpening, dan noise reduction. Digital zoom lebih agresif dan hasilnya lebih bergantung pada algoritme.
Space Zoom hingga 100x berguna sebagai fitur “lihat lebih dekat”, namun untuk image quality terbaik butuh tangan stabil, cahaya cukup, dan subjek tidak bergerak cepat. Setelah ini, bagian berikutnya akan membahas fitur AI yang benar-benar mengubah hasil jepretan dan rekaman.
Fitur AI kamera yang paling wajib dicoba di S25 Ultra
Ingin cepat tahu mana fitur AI yang benar-benar berguna? Mulai dari peningkatan warna hingga penyelamatan audio, berikut ringkasan yang praktis untuk dicoba langsung.
AI ProVisual Engine
ProVisual Engine meningkatkan warna, kejernihan, dan detail mikro di semua lensa. Efeknya terasa saat berpindah dari ultrawide ke tele; transisi warna dan eksposur lebih konsisten.
Nightography dan noise removal
Nightography memakai noise removal yang lebih presisi untuk foto dan video malam. Gunakan saat jalanan malam, indoor redup, atau subjek bergerak untuk footage lebih bersih.
Perhatikan batasannya: bila cahaya sangat minim, detail halus masih bisa turun meski noise terkontrol.
Object-aware Engine untuk portrait
Fitur ini mendeteksi subjek dan pencahayaan supaya skin tones dan tekstur tetap natural. Cocok untuk pemotretan kafe atau lampu jalan yang bercampur warna.
Log Video dan workflow kreator
Log Video menangkap highlight dan shadow lebih luas sehingga color grading jadi lebih fleksibel. Ideal untuk yang suka editing mendalam, tapi butuh manajemen file dan proses grading.
Audio Eraser: penyelamat audio
Audio Eraser memungkinkan mengurangi atau menghapus suara tertentu—voice, music, wind, crowd, atau noise—setelah rekam. Berguna untuk vlog outdoor tanpa mic tambahan.
Expert RAW untuk edit serius
Expert RAW menyimpan file RAW ke galeri untuk kontrol editing maksimal. Pakai saat kondisi tricky atau ingin hasil akhir profesional. Untuk story cepat, mode biasa lebih praktis.
- Tiga fitur wajib: ProVisual Engine, Nightography, dan Audio Eraser.
- Bonus untuk kreator: Log Video dan Expert RAW untuk kontrol warna dan data lebih banyak.
Uji kualitas foto: detail, warna, dan performa zoom telephoto

Foto siang jadi arena terbaik untuk menilai detail, keseimbangan warna, dan kemampuan zoom lensa telephoto camera.
Foto daylight dari kamera utama
Kamera utama memberikan detail yang sangat baik dengan tekstur halus dan karakter sedikit “gritty”.
Dynamic range kuat, white balance stabil, dan warna tampil natural untuk daily photos.
Mode 50MP vs 200MP
50MP sering lebih tajam dan konsisten untuk pemakaian nyata. 200MP terasa lebih lembut pada level pixel kecuali kondisi cahaya ideal.
Telephoto 3x, 5x, dan zoom 10x
3x cocok untuk portrait ringan; focus minimum ~18 cm, detail solid meski ada grain di bayangan.
5x jadi sweet spot untuk potret rapat dengan MFD ~25 cm dan warna bagus.
10x masih usable untuk objek jauh, namun hasil tampak lebih diproses.
Ultrawide 50MP dan selfie 12MP
Ultrawide baru tajam dan eksposur baik; pilih full-res 50MP saat butuh ekstra detail untuk arsitektur.
Selfie 12MP AF menyajikan detail wajah dan range dinamis yang cocok untuk konten harian.
- Ringkas: pilih 50MP untuk konsistensi, 200MP untuk kondisi sempurna.
- Gunakan 3x/5x untuk portrait; 10x untuk dokumentasi jauh.
Uji low light: mana yang lebih bagus, Photo mode atau Night mode?
Ketika cahaya menurun, muncullah perbedaan nyata antara dua mode pemotretan. Pilihan mode bukan soal benar-salah, melainkan situasi: gerakan subjek, kebutuhan detail, dan seberapa cepat kamu ingin hasil.
Kamera utama di malam hari: detail versus noise dan tint
Photo mode cenderung konservatif. Detail masih tampak, tapi noise lebih terlihat di bayangan. Kadang muncul greenish tint di area gelap.
Night mode bekerja lebih agresif dengan noise reduction dan sharpening. Hasilnya lebih bersih, namun tekstur kadang terasa terlalu dipoles dan proses pengambilan lebih lama.
Telephoto pada kondisi gelap: eksposur, grain, dan usability
Pada telephoto, grain muncul lebih cepat karena sensor menangkap cahaya lebih sedikit. 3x rentan terhadap noise, sementara 5x cenderung lebih stabil di low light.
10x tetap usable untuk dokumentasi jauh, tapi jangan periksa di level pixel. Jika butuh hasil aman, turun ke 1x atau 2x untuk meningkatkan image quality.
Ultrawide malam: lebih bersih namun lembut
Ultrawide menunjukkan white balance yang lebih natural dibanding generasi sebelumnya. Foto malam terasa lebih bersih tapi relatif lebih lembut pada detail.
Gunakan ultrawide untuk menangkap suasana atau komposisi, bukan untuk crop detail.
| Situasi | Rekomendasi Mode | Perkiraan Results | Catatan |
|---|---|---|---|
| Subjek statis & cahaya rendah | Night mode | Bersih, sedikit artifisial | Waktu proses lebih lama |
| Shot cepat atau subjek bergerak | Photo mode | Natural, ada noise | Exposure seimbang |
| Telephoto 5x untuk signage | Photo / Night (coba kedua) | Usable, lebih sedikit grain | Statis & tripod membantu |
| Ultrawide malam | Photo mode | Lebih bersih, lembut | Baik untuk suasana, bukan detail |
Singkatnya: pilih sesuai tujuan. Untuk tampilan natural dan proses cepat, Photo mode sering cukup. Untuk unggahan rapi tanpa noise, Night mode memberi hasil lebih bersih meski kadang artifisial. Low light juga memengaruhi video, jadi selanjutnya kita lihat bagaimana fitur video menangani kondisi gelap.
Review video: 10-bit HDR, stabilisasi, dan workflow editing untuk kreator

Rekam video di ponsel ini terasa seperti membawa kamera saku yang siap untuk proyek harian dan produksi ringan. Opsi resolusi dan format membuat hasil lebih mudah diproses saat editing.
Resolusi dan frame rate
Semua kamera mendukung 4K60, sementara 8K30 tersedia pada focal length native tertentu. Pro Video menambah 24fps untuk 4K/8K dan 4K120 pada lensa utama dan ultrawide.
10-bit HDR dan Galaxy Log
Format 10-bit HDR memberi rentang tonal lebih halus, berguna saat ada kontras kuat seperti backlight atau lampu malam. Mode Galaxy Log cocok untuk color grading, tapi butuh proses dan manajemen file lebih serius.
Stabilisasi dan konsistensi
Stabilisasi bekerja sangat baik saat berjalan dan saat panning hingga 5x. Transisi antar focal length terasa konsisten sehingga memudahkan pemotongan footage dalam satu timeline.
Audio Eraser dan performa SoC
Fitur Audio Eraser di galeri memungkinkan mengurangi wind, crowd, atau noise tanpa rekam ulang. Prosesor Snapdragon 8 Elite Mobile Platform for Galaxy membantu pemrosesan real-time dan fitur AI lebih responsif.
| Fitur | Manfaat | Kapan digunakan |
|---|---|---|
| 4K60 / 4K120 / 8K30 | Fleksibilitas frame rate dan arsip | 4K60 untuk daily, 8K untuk crop/arsip, 4K120 untuk slow motion |
| 10-bit HDR & Galaxy Log | Rentang tonal & fleksibilitas grading | Proyek sinematik dan color grading |
| Stabilisasi | Footage jalan dan panning mulus | Vlog, travel, dokumentasi |
| Audio Eraser | Membersihkan suara tanpa ulang | Rekaman outdoor ramai |
Untuk kreator, perhatikan juga konsumsi battery saat merekam panjang dan ukuran data file saat memilih 8K atau Log. Secara keseluruhan, mobile platform ini memberi keseimbangan antara kualitas dan workflow.
Perbandingan cepat dengan Galaxy S24 Ultra: upgrade yang terasa dan yang tidak
Ringkas dan praktis: fokus pada apa yang berubah di hardware dan apa yang berubah di hasil akhir.
Hardware: Banyak komponen kamera adalah carry-over dari s24 ultra. Main sensor dan telephoto tetap mirip. Perbedaan paling jelas ada pada ultrawide baru 50MP (ISOCELL JN3) yang memberi opsi full-res.
Perbedaan pemrosesan dan output
Output ultrawide di perangkat baru seringkali sangat baik, namun kadang terasa sedikit kurang tajam dibanding s24 ultra pada pengaturan default.
Di low light, ultrawide cenderung menghadirkan hasil yang lebih bersih dengan noise lebih terkontrol. Telephoto menunjukkan eksposur lebih cerah saat gelap.
| Aspek | s24 ultra | galaxy s25 | Catatan |
|---|---|---|---|
| Hardware utama | Main 200MP & tele | Main 200MP & tele (carry-over) | Mayoritas dibawa ulang |
| Ultrawide | Generasi sebelumnya | ISOCELL JN3 50MP | Full-res dan opsi detail ekstra |
| Low light | Balance noise/detail | Ultrawide sedikit lebih bersih | Perbedaan nyata di malam |
| Video | 4K & stabilisasi kuat | 10-bit HDR + Galaxy Log | Upgrade terasa untuk kreator |
Saran singkat: bila kamu pengguna s24 ultra yang puas untuk foto sehari-hari, upgrade tidak wajib. Namun kreator video dan mereka yang butuh ultrawide 50MP punya alasan kuat. Untuk detail lebih lengkap, baca perbandingan lengkap.
Kesimpulan
Akhirnya, hasil pengujian menunjukkan kombinasi hardware dan AI memberi keseimbangan antara detail dan kemudahan pakai.
Perangkat ini paling cocok untuk pengguna yang ingin kamera serba bisa: detail kuat di siang hari, zoom lengkap, dan workflow video yang mendukung kreator.
Cobalah tiga fitur AI terlebih dulu: ProVisual Engine untuk konsistensi warna dan detail, Nightography untuk foto low light lebih bersih, serta Audio Eraser untuk memperbaiki rekaman tanpa perlu ulang.
Aturan praktis: pakai 50MP saat butuh detail siang hari, tele 5x untuk portrait atau subjek jauh, dan ultrawide 50MP untuk perspektif lebar atau close macro.
Di malam hari, pilih Photo mode untuk hasil natural dan cepat. Gunakan Night mode saat subjek statis dan kamu ingin frame lebih bersih.
Upgrade paling terasa pada ultrawide dan fitur video (10-bit HDR, Log, Audio Eraser). Jika kamu pemilik model sebelumnya, nilai tambah ini layak dipertimbangkan.
➡️ Baca Juga: Windows 12 insider build bocor, UI-nya jadi mirip MacOS banget, pengguna Windows 11 bakal kaget nih
➡️ Baca Juga: Mengupas Pengalaman Batu Ginjal Hotma Sitompul




